Sabtu, 01 November 2014

Kerinduan

Kerinduan
(Karya:   A.Q.Nasuha)

Seiring waktu berjalan
Semakin dalam rinduku ini
Rindu menelungsup sempit di antara tulang rusukku
Berhimpit dengan dimensi ruang dan waktu
Menggetarkan seluruh jiwa,dan
membekuk perasaan dalam jeruji kerinduan

Rindu ini serasa tak bisa tertahankan
Seakan penatku padamu
Yang memelukku sedih sesedih sedihnya,
Yang menekanku kejam sekejam kejamnya,
Yang membuatku tersayat setipis - tipisnya,
Bahkan menyakitiku sesakit - sakitnya,
Karena gelora asmara yang terus membara.

Sangiran Laboratorium Manusia Purba



SANGIRAN LABORATORIUM MANUSIA PURBA

Oleh: Amelia Qoriatin Nasuha 

Situs Kepurbakalaan Sangiran adalah situs arkeologi di Jawa, Indonesia yang merupakan lokasi penemuan beberapa fosil manusia purba, sehingga sangat penting dalam sejarah perkembangan manusia dunia. Sangiran memberi informasi lengkap sejarah kehidupan manusia purba meliputi habitat, pola kehidupannya, binatang yang hidup bersamanya, hingga proses terjadinya bentang alam dalam kurun waktu tidak kurang dari 2 juta tahun (Pliosen Akhir hingga akhir Pleistosen Tengah). Banyak ditemukan peninggalan – peninggalan sejarah di tempat ini. Karena merupakan sebuah kompleks situs manusia purba dari kala pleistosen yang paling lengkap dan paling penting di Indonesia bahkan di Asia, Situs Sangiran disebut sebagai Laboratorium Manusia Purba.

Area ini memiliki luas kurang lebih 56 km² (8 x 7 m) dan sebagian besar berada dalam wilayah administrasi Kecamatan Kalijambe, Kabupaten Sragen, Jawa Tengah, 17 kilometer sebelah utara Kota Surakarta, di lembah Bengawan Solo dan di kaki Gunung Lawu. Ada sebagian yang merupakan bagian dari Kabupaten Karanganyar (Kecamatan Gondangrejo).

http://i14.photobucket.com/albums/a328/ambarbriastuti/sangiranmap.jpg
Gambar Peta Lokasi Sangiran

Pada tahun 1977 Sangiran ditetapkan oleh Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Indonesia sebagai cagar budaya dan pada tahun 1996 situs ini terdaftar dalam Situs Warisan Dunia UNESCO. Sangiran terdaftar dalam Situs Warisan Dunia UNESCO sebagai World Heritage (No. 593, dokumen WHC-96/Conf.201/21).
Situs Sangiran merupakan obyek wisata ilmiah yang sangat menarik terutama bagi pecinta sejarah manusia purba. Tempat ini memiliki nilai tinggi bagi ilmu pengetahuan dan merupakan aset Indonesia. Sejak ditetapkannya sebagai World Heritage oleh UNESCO, Sangiran memberi sumbangannya terhadap perkembangan ilmu pengetahuan di dunia khususnya ilmu arkeologi, geologi, paleoanthropologi, dan biologi.

Dijadikannya Sangiran sebagai pusat kajian manusia purba dan kajian evolusi manusia terbesar di Asia bahkan Dunia, karena di situs ini ditemukan fosil peninggalan manusia purba  dari 2,4 juta tahun silam. Tak hanya fosil manusia, tapi juga berbagai fosil tulang-belulang hewan-hewan bertulang belakang (Vertebrata), seperti buaya (kelompok gavial dan Crocodilus), Hippopotamus (kuda nil), berbagai rusa, harimau purba, dan gajah purba (stegodon dan gajah modern). Ditemukan pula alat produksi manusia purba yang digunakan dan sebagainya. Hal ini berbeda dengan situs-situs manusi purba di Cina seperti Zhudian, Yuanmo dan Longhupa yang hanya menyajikan peninggalan purba kurang dari dua juta tahun.


Sejarah Eksplorasi dan Berdirinya Museum Sangiran

Awalnya Situs Sangiran adalah sebuah kubah penelitian yang dinamakan Kubah Sangiran kemudian tererosi bagian puncaknya sehingga membentuk sebuah depresi akibat pergerakan dari aliran sungai. Pada depresi itu ditemukan lapisan tanah yang mengandung informasi tentang kehidupan di masa lampau. Sangiran dilewati oleh sungai yang sangat indah, yaitu Kali Cemoro yang bermuara di Bengawan Solo. Daerah inilah yang mengalami erosi tanah sehingga lapisan tanah yang terbentuk tampak jelas berbeda antara lapisan tanah yang satu dengan lapisan tanah yang lain.

Dalam lapisan-lapisan tanah inilah yang hingga sekarang banyak ditemukan fosil-fosil manusia maupun binatang purba. Berdasarkan penelitian geologis, situs Sangiran merupakan kawasan yang tersingkap lapisan tanahnya akibat proses orogenesa (pengangkatan dan penurunan permukaan tanah) dan kekuatan getaran di bawah permukaan bumi (endogen) maupun di atas permukaan bumi (eksogen). Aliran Sungai Cemoro yang melintasi wilayah tersebut juga mengakibatkan terkikisnya kubah Sangiran menjadi lembah yang besar yang dikelilingi oleh tebing-tebing terjal dan pinggiran-pinggiran yang landai. Beberapa aktifitas alam di atas mengakibatkan tersingkapnya lapisan tanah/formasi periode pleistocen yang susunannya terbentuk pada tingkat-tingkat pleistocen bawah (lapisan Pucangan), pleistocen tengah (lapisan Kabuh), dan pleistocen atas (lapisan Notopuro). Fosil-fosil manusia purba yang ditemukan di lapisan-lapisan tersebut berasosiasi dengan fosil-fosil fauna yang setara dengan lapisan Jetis, lapisan Trinil, dan lapisan Ngandong.

Tahun 1934 antropolog Gustav Heinrich Ralph von Koenigswald memulai penelitian di area tersebut dan menemukan beberapa alat sepih yang terbuat dari batu kalsedon di atas bukit Ngebung, arah Baratlaut Kubah Sangiran. Von Koenigswald adalah seorang ahli paleoantropologi dari Jerman yang bekerja pada pemerintah Belanda di Bandung pada tahun 1930-an. Setelah mencermati laporan-laporan berbagai penemuan balung buta (“tulang buta/raksasa”) oleh warga dan diperdagangkan.

Saat itu perdagangan fosil mulai ramai akibat penemuan tengkorak dan tulang paha Pithecanthropus erectus (“Manusia Jawa”) oleh Eugene Dubois di Trinil, Ngawi, tahun 1891. Trinil sendiri juga terletak di lembah Bengawan Solo, kira-kira 40 Km timur Sangiran. Dengan dibantu oleh Toto Marsono, pemuda yang kelak menjadi lurah Desa Krikilan, setiap hari von Koenigswald meminta penduduk untuk mencari balung buta, yang kemudian ia bayar.

Von Koenigswald adalah orang yang telah berjasa melatih masyarakat Sangiran untuk mengenali fosil dan cara yang benar untuk memperlakukan fosil yang ditemukan. Pada tahun-tahun berikutnya, hasil penggalian menemukan berbagai fosil Homo erectus lainnya. Ada sekitar 60 lebih fosil Homo erectus atau hominid lainnya dengan variasi yang besar, termasuk seri

Meganthropus palaeojavanicus, telah ditemukan di situs tersebut dan kawasan sekitarnya.Penggalian oleh tim Von Koenigswald berakhir 1941. Koleksi-koleksinya sebagian disimpan di bangunan yang didirikannya bersama Toto Marsono di Sangiran sampai tahun 1975, yang kelak menjadi Museum Purbakala Sangiran, tetapi koleksi-koleksi pentingnya dikirim ke kawannya di Jerman, Franz Weidenreich. Pada waktu itu banyak wisatawan yang datang berkunjung ke tempat tersebut, maka muncullah ide untuk membangun sebuah museum. Pada awalnya Museum Sangiran dibangun di atas tanah seluas 1.000 m2 yang terletak di samping Balai Desa Krikilan. Sebuah museum yang representatif baru dibangun pada tahun 1980 karena mengingat semakin banyaknya fosil yang ditemukan dan sekaligus untuk melayani kebutuhan para wisatawan akan tempat wisata yang nyaman. Bangunan tersebut seluas 16.675 m2 dengan ruangan museum seluas 750 m2.

http://upload.wikimedia.org/wikipedia/id/thumb/0/09/Museum-sangiran-welcome.jpg/300px-Museum-sangiran-welcome.jpg
Gambar Museum Sangiran
Bangunan tersebut bergaya joglo dan terdiri dari ruang pameran, aula, laboratorium, perpustakaan, ruang audio visual (tempat pemutaran film tentang kehidupan manusia prasejarah), gudang penyimpanan, mushola, toilet, area parkir, dan kios suvenir (khususnya menjual handicraft “batu indah bertuah” yang bahan bakunya didapat dari Kali Cemoro). Berikut ini adalah beberapa koleksi yang tersimpan di Museum Sangiran:
  1. Fosil manusia, antara lain Australopithecus africanus (replika), Pithecanthropus mojokertensis (Pithecanthropus robustus) (replika), Homo soloensis (replika), Homo neanderthal Eropa (replika), Homo neanderthal Asia (replika), dan Homo sapiens.
  2. Fosil binatang bertulang belakang, antara lain Elephas namadicus (gajah), Stegodon trigonocephalus (gajah), Mastodon sp (gajah), Bubalus palaeokarabau (kerbau), Felis palaeojavanica (harimau), Sus sp (babi), Rhinoceros sondaicus (badak), Bovidae (sapi, banteng), dan Cervus sp (rusa dan domba).
  3. Fosil binatang laut dan air tawar, antara lain Crocodillus sp (buaya), ikan dan kepiting, gigi ikan hiu, Hippopotamus sp (kuda nil), Moluska (kelas Pelecypoda dan Gastropoda), Chelonia sp (kura-kura), dan foraminifera.
  4. Batuan, antara lain rijang, kalsedon, batu meteor, dan diatom.
  5. Artefak batu, antara lain serpih dan bilah, serut dan gurdi, kapak persegi, bola batu dan kapak perimbas-penetak.

Gambar Fosil Sangiran






.

Diperkirakan situs Sangiran pada masa lampau merupakan kawasan subur tempat sumber makanan bagi ekosistem kehidupan. Keberadaanya di wilayah khatulistiwa, pada jaman fluktuasi jaman glassial-interglassial menjadi tempat tujuan migrasi manusia purba untuk mendapatkan sumber penghidupan. Dengan demikian kawasan sangiran pada kala pleistosen menjadi tempat hunian dan ruang subsistensi bagi manusia pada masa itu. Tempat-tempat terbuka seperti padang rumput, semak belukar, hutan kecil dekat sungai atau danau menjadi pilihan sebagai tempat hunian manusia pada kala pleistosen. Mereka membuat pangkalan dalam aktifitas perburuan untuk mendapatkan sumber kebutuhan hidupnya.

Pilihan situs kubah Sangiran sebagai pangkalan aktifitas perburuan mengingatkan kita dengan living floor (lantai hidup) atau old camp site di lembah Olduvai, Tanzania (Afrika). Indikasi suatu situs sebagai tempat hunian dan ruang subsistensi adalah temuan fosil manusia purba, fauna, dan artefak perkakas yang ditemukan saling berasosiasi.

Kawasan Sangiran menyimpan misteri yang sangat menarik untuk diungkap. Manusia purba jenis Homo erectus yang ditemukan di wilayah Sangiran ada sekitar lebih dari 100 individu yang mengalami masa evolusi tidak kurang dari 1 juta tahun. Jumlah ini mewakili 65% dari seluruh fosil manusia purba yang ditemukan di Indonesia dan merupakan 50% dari jumlah fosil sejenis yang ditemukan didunia. Jenis Homo erectus yang ditemukan adalah dari masa Pleistosen Awal dan Pleistosen Tengah, dan mungkin juga pada Pleistosen Akhir. Manusia jenis ini mempunyai ciri-ciri tinggi badan kurang lebih 165-180 cm dengan postur yang tegap, tetapi tidak setegap Meganthropus. Mereka memiliki geraham yang masih besar, rahang kuat, tonjolan kening tebal serta melintang pada dahi dari pelipis ke pelipis dan tonjolan belakang kepalanya nyata, dagu belum ada dan hidung lebar. Perkembangan otaknya baru memiliki volume sekitar 800-1100 cc dan manusia ini digolongkan dalam Homo erectus arkaik. 
http://assets.kompas.com/data/photo/2012/12/07/1304491-bah--pameran-fosil-di-pusat-perbelanjaan--620X310.jpg

Keseluruhan fosil yang telah ditemukan sampai saat ini sebanyak 13.809 buah. Sebanyak 2.934 fosil disimpan di Ruang Pameran Museum Sangiran dan 10.875 fosil lainnya disimpan di gudang penyimpanan. Beberapa fosil manusia purba disimpan di Museum Geologi Bandung dan Laboratorium Paleoanthropologi Yogyakarta. Berdasarkan bentuk fisik dan lingkungan endapan asalnya, secara umum temuan fosil-fosil manusia purba di Indonesia dikategorikan menjadi 3 kelompok utama (Widianto, 1996); yaitu kelompok Pithecanthropus arkaik yang berasal dari Formasi Pucangan (Plestosen Bawah) yang ditaksir mempunyai usia antara 1,7 – 0,7 tahun. Termasuk dalam kelompok ini adalah Meganthropus palaeojavanicus dan Pithecanthropus mojokertensis. Kelompok kedua adalah jenis Pithecanthropus klasik yang berasal dari Formasi Kabuh (Plestosen Tengah) yang mempunyai usia sekitar 800.000 – 400.000 tahun. Jenis kelompok ini (Homo erectus) yang paling banyak ditemukan di Sangiran. Kelompok yang ketiga adalah Pithecanthropus progresif yang berasal dari Formasi Notopuro (Plestosen Atas) dan mempunyai umur antara 400.000 – 100.000 tahun. Termasuk dalam kelompok ini adalah temuan Homo soloensis dari Ngandong dan Trinil (Widianto 1996, Semah et.al. 1990).

http://cdn.sindonews.com/dyn/300/content/2013/02/05/22/714768/jC4yyhXKel.jpg
Gambar Manusia Purba Sangiran

Demikianlah karya ilmiah mengenai “Sangiran Laboratorium Manusia Purba” ini. Sebagai warga negara yang baik kita harus bisa melestarikan kekayaan budaya baik itu wisata maupun sejarah bangsa. Agar tidak punah oleh waktu. Selain itu kita juga harus bisa menjaganya agar tetap lestari dan berkembang.

Referensi

Kamis, 03 Juli 2014

DUNIA REMAJA

https://twitter.com/Ameliaqoriatina
https://www.facebook.com/ame.noaida



 
Kelas 9A (OSAKA) SMP Negeri 1 Plosoklaten



Hallo teman - teman..!!
Namaku Amelia Qoriatin Nasuha,boleh dipanggil Ame.
Kalian ada tugas membuat "Drama" terus ditampilkan ke depan kelas? 
Ame bisa bantu nih siapa tau kalian terinpirasi dengan "Drama" buatanku. 
Ini drama waktu ditampilkan di depan kelas 9A SMPN 1 Plosoklaten,Kediri with kelompokku ada aku (Ghaida),Rani (Haruka),Riri (Shanju),Anggie (Achan) Nova (Dhike) dan, Evipus (Narator).

Aku juga terinpirasi dengan lagu JKT48 - Tenshi No Shippo,itu buat judul persahabatan dan lagu - lagu JKT48 lain. Sebelumnya terima kasih ya buat kakak - kakak JKT48 Family :)
Okay selamat membaca :)






 Persahabatan "Tenshi No Shippo"

Persahabatan “Ekor Malaikat”
Oleh    :           Amelia Qoriatin Nasuha
                                                                             
“Teng……..Teng….Teng…” Bel pulang sekolah  telah berbunyi,siswa – siswi SMPN 1 Sungai Pinang berhamburan keluar dan bergembira karena liburan semester datang kecuali Ghaida. (Sejak awal sebelum narator membaca Ghaida sudah ada di  panggung duduk di kursi)




Ghaida :   “Seperti apa hari ini yang telah dilewati,pasti terfikir saat di jalan  pulang.
            Meski ada hal sedih ataupun hal yang memberatkan tak apa asal yang bahagia lebih banyak.”


(Achan datang menghampiri Ghaida)
Achan  :   “Hai? Belum pulang? Anak baru juga?”

Ghaida :   “Iya iya. Itu sangat tepat sekali!”

Achan  :   “Sama seperti aku. Aku juga anak baru. Siapa namamu?”

Ghaida :   “Ghaida Farisya. Panggil saja Ghaida.”

Achan :   “Aku Ayana Shahab,panggil saja Achan. Barusan lagu yang kamu nyanyikan itu judulnya kalau nggak salah “Yuuhii Wo Miteiruka” kan?”

Ghaida :   “Ya,Achan. Dulu dari SMP mana?”

Achan  :   “SMPN 1 Banjarmasin. Kalau kamu?”

Ghaida :   “SMPN 1 Pulau Petak. Salam kenal dari ku. Kita bisa jadi teman?”

Achan  :   “Tentu. Aku ini ngga punya teman dan selalu dikatain teman – teman “Si Bontot”.    Aku kan masuk sudah 2 bulan. Lain kamu yang masih 1 minggu. Menurutmu bagaimana sekolah ini?”

Ghaida : “Nyaman.. Inikan sekolah adiwiyata. Eh kamu pindah karena apa?”

Achan  :  “Aku pindah gara – gara ayahku bekerja di Perusahaan Batu Bara Sungai Pinang. Jadi aku kasihan makanya aku pindah ke kampung ini juga ibuku.”

Ghaida :   “Siapa yang nanya sih?” (Sambil tertawa)

Achan  :   “Ih kamu..”

Ghaida :  “Maaf becanda aja kok. Jadi kamu tetangga baruku? Aku sering lihat kamu baca komik!”

Achan  :   “Hehehe..iya aku suka baca novel sambil dengerin semua lagu The Gazzette.”




(Shanju dan Dhike menghampiri mereka)

Shanju :   “Hallo anak baru? Boleh gabung?”

Achan  :   “Boleh. Ayo sini..” (Tersenyum ramah)

Dhike  :   “Eh kalian tinggal di kampung apa?”

Ghaida :   “Kampung Banjar.”

Dhike :   “Berarti sekampung dong! Kan ini mau liburan gimana kalau kita ngehabisin liburan ini bareng?”

Ghaida :   “Gimana,Chan?”          
               
Achan  :   “Iya aku mau.” (Bersemangat)

Shanju :   “Nah gitu dong! Besok aku tunggu di deket Kolam Gedhe!”

Ghaida :   “Bisa diatur. Yaudah kita pulang dulu ya. Bye bye..”  
(Pulang bersama Achan)
(Semua keluar panggung tapi peran Achan dengan Ghaida,peran Shanju dengan Dhike)



            Ghaida dan Achan pulang bersama. Mereka seperti adik dan kakak. Sementara itu,terik mentari memuncak di ubun – ubun kepala,pepohonan yang tertiup angin hangatnya siang bergoyang – goyang menghiasi perjalanan mereka di Kampung Banjar yang masih asing bagi seorang Achan. Sedangkan Ghaida membawa novel “Sakura No Shiori”. Bersepeda menanjaki bukit kecil sekuat kayuhan kaki – kaki lugu itu dan terasa makin berat karena energi yang terkuras. Mereka bermain di taman dekat rumah hingga matahari senja di ufuk barat hingga malam yang akan mengulang baru semua telah datang. Membuat dua gadis itu pulang ke rumah masing – masing dan istirahat untuk liburan bersama Shanju dan Dhike.

            “Kukkuruyyukk…kokok petok…kukkuruyyuk…kokok petok..” terdengar suara ayam berkokok menandakan sang matahari pagi menyongsong “Shonichi” liburan mereka. Namun kali ini Ghaida datang lebih dulu di kolam. Ketika itu hanya ada Haruka Nakagawa seorang,yang di kolam itu berdiri membelakangi Ghaida. (Narator membaca,Haruka sudah di panggung dan Ghaida masuk panggung)
            
            Ghaida            :   “Sepertinya aku pernah melihat kamu di sekolah. Kamu siapa?”

            Haruka            :   “Haruka.” (berlagak seperti seorang Japanish)

            Ghaida            :   “Aku Ghaida. Kamu bersahabat dengan Shanju dan Dhike?”

            Haruka            :   “Mereka anak yang sangat nakal aku tidak suka mereka.”

            Ghaida            :   “Nggak kok. Kamu salah. Mereka sangat baik.”

  Haruka            :   “Nggak. Mereka pembohong. Kamu belum kenal mereka lebih dalam.
                Mereka pembuat onar di sekolah. Bahkan lebih dari itu.”

Ghaida            :   “Ah kamu ini aneh ah…”

Haruka            :   “Itu hanya dipikiranmu!”



            (Achan,Shanju,dan Dhike datang menghampiri mereka)

            Achan  :   “Siapa dia?”

            Ghaida :   “Ini Haruka teman baru kita.”

Shanju :   “Ha? Teman baru? Nggak sudih aku berteman sama dia kelles!” (berkata dan    langsung memalingkan tubuhnya di hadapan Haruka dan Ghaida)

Ghaida :   “Maksud kamu Haruka? Jangan menuduh ya! Haruka itu teman baruku. Apalagi kalian yang sudah lama kenal Haruka!”

            Shanju :   “Heh asal kalian berdua tahu ya,kita itu terpaksa bergaul sama kamu. 
Kalau bukan karena nggak punya teman kita nggak bakal melakukan ini buat kalian masuk genk kita. Ngerti!” (Sambil menunjuk Achan dan Ghaida)

Achan  :   “Jadi kalian anak – anak geng motor cewek yang suka kebut – kebutan itu ya!? (Marah)

Shanju :   “That’s right,Achan. Lalu apa? Masalah ya buat kamu kelles?”

Achan  :   “Cukup. Mulai sekarang kita bukan teman lagi. Aku ngga mau punya teman kaya kalian.”

Haruka:   “Sudah kalian jangan bertengkar.”

Dhike  :   “Awas kalian…” (Menggandeng Shanju pergi sambil menunjuk mereka)

Achan :   “Siapa takut! Ayo kita main temen – temen.!”

 

Achan,dan Ghaida tampak sedih. Padahal mereka sudah bermain hingga sore ini.
(pemain tetap di panggung,peran Shanju dan Dhike keluar panggung)

Haruka            :   “Sudah nggak usah sedih lagi ya! Lebih baik mereka yang pergi daripada    terus menipu kalian nantinya. Apa yang aku kata benarkan? Mereka gadis bandel yang tidak pernah menuruti apa yang dikatakan oleh orang tua sehingga mereka diumbar sama orang tua. Seperti peribahasa “Nasi sudah menjadi bubur”

Ghaida            :   “Ya benar. Berarti mereka udah expired ya? Hahahaha..”

Achan             :   “Kamu kira makanan apa kok main expired’an segala!

Haruka            :   “Hahaha. Biar mereka dapat balasan yang setimpal. Kalau cantik tapi wataknya kaya gitu,mau jadi apa coba? paling – paling bisanya make up’an,eyebrow’an,sms’an,social media’an,hang out,sampai lupa rumah.”

Ghaida            :   “Ya gimana lagi.Kalo orang jawa mah uda dibilang salah kedaden tuh”

Haruka            :   “Oh iya,mulai sekarang kita temenan ya? Atau sahabatan?”

Achan             :   “Sahabatan aja. Tapi apa ya nama persahabatan ini?”

Ghaida            :   “Sahabat kok pakai nama. Kalian ini aneh.”

Haruka            :   “Ya gapapa kan! Gimana kalau HAR GHA CHAN?

Achan             :   “Ah jangan terlalu norak. Gimana kalau CHAN GHA HAR?

Ghaida            :   “Itu malah kebalikannya! kalau GHA HAR CHAN?”

Achan             :   “Itu mah sama ajaaa..” (Sambil memegangi kepala)

Haruka            :   “kalo persahabatan “TENSHI NO SHIPPO” bagus nggak?

Ghaida            :   “Iya iya setuju!”

Achan             :   “Aku setuju. itu artinya persahabatan ekor malaikat?”

Haruka            :   “Ya. Tepat banget,Chan!”

Ghaida            :   “Eh mama aku sms. Aku disuruh pulang,ini udah malam.”

Haruka            :   “Ya sudah ayo kita pulang bareng.”



(Beres – beres barang tapi tetap di panggung)

            Akhirnya mereka pulang karena Ghaida disuruh mamanya untuk pulang. Kembali mereka menggunakan sepeda pancal yang keranjangnya masing - masing berisi bekal makanan dan minuman yang masih tersisa.

            Ghaida                    :   “Oyasumi teman – teman!”

            Haruka dan Achan :   “Oyasumi!”

            (Semua meninggalkan panggung tapi Ghaida beda arah keluarnya)



            Ghaida masuk ke rumahnya dengan membuka pintu rumahnya yang tinggi seperti pintu kuno. Hari libur yang panjang sangat ia nikmati dengan membantu orang tua,membaca novel,bernyanyi,dan iringan lagu – lagu kesukaannya. Seperti: Sakura No Shiori,Temodemo No Namida,Two Years Later,Kuroi Tenshi,JK Nemurihime,dan lainnya. Saat liburan satu hari sebelum masuk sekolah,ia mendapatkan SMS dari Anisa teman sekelasnya bahwa Shanju dan Dhike kecelakaan tadi malam saat beraksi balap motor di depan SMPN 1 Sungai Pinang. Mendengar itu Ghaida kaget dan langsung mengirimkan SMS itu pada Haruka dan Achan. Mereka memutuskan untuk menjenguk Shanju dan Dhike besok setelah pulang sekolah.
           
            Hari yang ditunggu tiba. Tibalah Hari Senin,Hari “Shonichi” Ghaida,Haruka,dan Achan masuk sekolah dilewati dengan kegembiraan. Namun dibalik itu,mereka juga merasakan kesedihan. “Tengg………Teng…..Teng…..” Bel pulang sekolah berbunyi. (Narator membaca,peran Ghaida,Haruka,Achan naik ke panggung sedangkan Shanju dan Dhike bersiap duduk di pojokan (sebagai tempat Rumah Sakit))

            Haruka            :   “Temen – temen jadi nggak?”

            Ghaida            :   “Jadi. Siapa lagi kalau bukan kita yang menjenguk?”

            Achan             :  “Mereka kasihan juga. Ya sudah ayo kita menjenguk mereka.”
           
Akhirnya Trio “Tenshi No Shippo” menjenguk duo geng motor “Ponytail” itu.
(Berjalan ke pojokan arah Shanju dan Dhike)



            Haruka :   “Kita khawatir begitu Anisa bilang kalau kalian kecelakaan."

            Shanju  :   “Gak usah khawatir. Kami baik - baik aja” (cuek)

            Ghaida :   “Jangan gitu. Kita minta maaf ya dulu sempet kasar ke kalian.” 
                             (Memegang tangan Shanju dan Dhike)
       
            Dhike  :   “Maafin kita udah jahatin kalian.”
           
            Haruka :     “Iya.. Tentu. Tapi,tolong kalian jadilah anak yang baik 
                                dan jangan bandel sama orang lain terutama orang tua. 
                                Karena orang tua terutama ibu yang sudah melahirkan kalian,
                                Tapi kalian memanfaatkan ini dengan hal yang 
                                seharusnya nggak patut seorang pelajar. 
                                Kalian janji mau berubah dan nggak kaya dulu lagi?”

            Achan  :   “Sebelum semua terlambat.” (Tersenyum) 

            Dhike   :   “Ya. Kita bakal berubah menjadi anak baik.”
(Tersenyum)

Ghaida :   “Hari cerah pun,hari hujan pun esok pasti akan datang,Dhike.
                  Jadi menataplah ke langit kamu akan menjadi tahu,dan itu
                 akan berlanjut batas.”

Dhike  :   “Dan itu akan menjadi penanda di masa depan?”

Ghaida:   “Ya. Agar mimpi yang pernah kita lihat dapat kita ingat kembali.”

            Shanju :   “Tunggu,tapi apa kita boleh bersahabat dengan kalian?” (tersenyum)

            Haruka  :   “Sangat bersedia kita menerima kalian! Pemicunya kan good jobs 
           (Dengan wajah yang senang)

            Achan  :   “Yeay! Jadi,persahabatan Tenshi No Shippo selamanya!”

            Ghaida :   “Like it!”

            Haruka :   “Oogoe Tenshi No Shippo!”

            Semuanya: “Sanjou!” (Berteriak)


            Akhir cerita,Shanju dan Dhike bergabung dalam persahabatan Tenshi No Shippo. Mereka berubah total dan menjadi seorang anak yang gentle semenjak masuk persahabatan yang dibetuk oleh Haruka dan kawan - kawan. Angin lembut musim semi itu membawa persahabatan hingga mereka dewasa. Jalan yang mereka lewati mulai berwarna. Kebahagiaan dan kesedihan mereka lewati bersama musim pada jalan yang baru. 




______________________________________________________________________

Selesaiii......
Terima kasih udah membaca "Drama" buatanku
Maaf ya kalau itu ada yang kurang bagus susunannya ataupun kurang menarik
Tapi bagi yang berminat silahkan dicopy paste buat inspirasi tugas kalian !! :)










Follow @ameliaqoriatina
Followback? JUST MENTION aja ;)